MENGENAL HURUF “MIN” LEBIH DEKAT

HURUF JARBagi Antum yang sudah pernah BELAJAR BAHASA ARAB tentu tahu apa itu huruf “مِنْ” (MIN). Huruf “مِنْ” termasuk kelompok HURUF JAR.

Apa itu HURUF JAR?

HURUF JAR adalah huruf yang menyebabkan kata yang terletak setelahnya menjadi MAJRUR (Penjelasan tentang MAJRUR bisa dibaca di KITAB FAHIMNA NAHWU TINGKAT DASAR). Atau gampangnya bisa kita katakan bahwa HURUF JAR adalah huruf yang bisa menyebabkab kata yang terletak setelahnya menjadi berharokat akhir KASROH.

Contoh:

من شَرِّ الوسواس الخناس

“dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi”. (QS. An-Naas [114]: 4)

>>> MAKNA HURUF “من”

HURUF “من” biasanya diterjemahkan “DARI” (Lihat kembali contoh di atas). Namun huruf “من” memiliki makna lain. Ada sekitar 8 MAKNA.

Berikut ini penjelasan rincinya beserta contoh-contohnya:

  1. Menunjukkan arti PERMULAAN TUJUAN (TEMPAT/WAKTU). Biasanya diterjemahkan “DARI”.

Contoh:

من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصا

“…dari al-Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha…”. (QS. Al-Israa [17]: 1)

من أول يوم

“…dari sejak hari pertama….”. (QS. At-Taubah [9]: 108)

  1. Menunjukkan arti SEBAGIAN. Cirinya: posisinya bisa digantikan dengan lafaz “بعض” (SEBAGIAN).

Contoh:

مما تحبون

“….sebagian harta yang kamu cintai….”. (QS. Ali-Imran [3]: 92)

منهم مَنْ كلم الله

“…sebagain mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengannya)…”. (QS. Al-Baqarah [2]: 253)

  1. Untuk MENJELASKAN JENIS. Biasanya diterjemahkan “YAITU” atau sesuai konteks kalimatnya. Cirinya: kata di depan huruf “من” bisa menjadi KHOBAR bagi kata yang terletak sebelumnya.

Contoh:

فاجتنبوا الرجس من الأوثان

“….maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu….”. (QS. Al-Hajj [22]: 30)

Maknanya adalah:

الرجس هي الأوثان

“Yang najis itu adalah patung-patung itu”

  1. Untuk MEMPERKUAT makna kalimat. Dan dia termasuk HURUF TAMBAHAN, sehingga tidak diterjemahkan.

Contoh:

ما جاءنا من بشير

“…tiada seorang pun pembawa berita gembira datang kepada kami….”. (QS. Al-Maidah [5]: 19)

  1. Menunjukkan arti PENGGANTIAN. Biasa diartikan “SEBAGAI GANTI”.

Contoh:

أرضيتم بالحيوة الدنيا من الأخرة

“… Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat…”. (QS. At-Taubah [9]: 38)

  1. Bermakna sama dengan huruf “في” (DI/PADA).

Contoh:

من يوم الجمعة

“….pada hari Jum’at…”. (QS. Al-Jumuah [62]: 9)

  1. Menunjukkan SEBAB atau ALASAN. Biasa diartikan “KARENA”.

Contoh:

مما خطيئتهم أغرقوا

“Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan….”. (QS. Nuh [71]: 25)

  1. Bermakna sama dengan huruf “عن” (Bermakna MENJAUH atau MELAMPAUI). Diterjemahkan sesuai konteks kalimat.

Contoh:

فويل للقاسية قلوبهم من ذكر الله

“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah…”. (QS. Az-Zumar [39]: 22)

Untuk bisa makna-makna huruf “من” ini, kita harus faham konteks kalimat secara keseluruhan.

>>> HURUF MIN TAMBAHAN (ZA-IDAH)

Huruf “من” bisa dijadikan HURUF TAMBAHAN dengan beberapa syarat berikut:

  1. Isim di depannya berkedudukan sebagai FA’IL, MAF’UL BIH, atau MUBTADA.
  2. Diawali oleh huruf NAFI (PENIADAAN), NAHYI (LARANGAN), atau ISTIFHAM (PERTANYAAN).
  3. Isim setelahnya NAKIROH.

Namun, Imam Akhfasy tidak menyaratkan hal ini. Sehingga dia menjadikan ayat berikut sebagai contohnya:

يغفر لكم من ذنوبكم

“….niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian.” (QS. Nuh [71]: 4)

Atau, Antum bisa baca contohnya pada IDE KE-3 dari buku 130 IDE DALAM MENDIDIK ANAK yang ada di SINI.

>>> PENULISAN HURUF “من”

Harokat huruf NUN pada “من” pada asalnya adalah SUKUN. Namun, jika huruf “من” bertemu dengan isim yang ber-alif lam dan ingin dibaca bersambung, maka huruf NUN-nya diberi harokat FATHAH.

Contoh:

منَ المسجد (MINAL MASJIDI)

Namun, jika tidak ingin dibaca bersambung, harokat huruf NUN-nya tetap dibaca SUKUN.

Contoh.

مِنْ اَلْمَسْجِدِ (MIN AL-MASJIDI)

Wallahu a’lam bishshawab.

Bogor, Malam Ahad 4 Rabi’u Tsani 1436 H/24 Januari 2015.

Muhammad Mujianto al-Batawie

REFERENSI:

  1. Jami’ud Durus al-‘Arabiyyah karya Syaikh Musthafa al-Ghalayaini
  2. Terjemah Alfiyyah Syarah Ibnu ‘Aqil karya Bahaud Din Abdullah Ibnu ‘Aqil

Leave a comment