Kenapa Kita Perlu Belajar Bahasa Arab?

Ya. Kenapa kita perlu belajar bahasa Arab. Kenapa tidak bahasa yang lain saja. Bahasa Inggris misalnya. Bukankah kalau kita bisa bahasa Inggris, kita bisa sekolah ke luar negeri. Kita pun bisa mengembangkan sayap bisnis kita ke luar negeri. Kalau bahasa Arab, apa manfaat yang bisa kita dapat dengan bahasa Arab??? Emangnya kita mau jadi ustadz??? Emangnya kita mau jadi TKI di Arab??? Emangnya???

Barangkali demikianlah pertanyaan yang timbul di benak sebagian orang ketika diajak untuk belajar bahasa Arab. Namun hal ini wajar. Sebab mereka belum tahu manfaat besar bahasa Arab untuk mereka.  Kalau orang tidak tahu, ya wajar lah kalau mereka bertanya-tanya. Ya, khan?!

Nah, lewat risalah sederhana ini saya ingin memberikan sedikit penjelasan tentang pentingnya bahasa Arab bagi seorang Muslim. Semoga setelah membaca uraian singkat ini, akan timbul rasa cinta dan sayang dalam diri kita terhadap bahasa Arab. Ibarat kata pepatah: Tak kenal maka tak cinta. Tak cinta maka tak sayang. Ngerti kan maksudnya?

Agar Tidak Seperti Orang Mabuk

Saudara-saudariku yang aku cintai karena Alloh…

Alloh Subhanahu wa Ta’ala melarang kita sholat dalam keadaan mabuk. Kenapa? Agar kita sadar dengan bacaan sholat yang kita ucapkan.

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat ketika kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan.” (QS. An-Nisa [4]:43)

Alhamdulillah, sekarang ini kita tidak pernah melihat ada orang yang sholat dalam keadaan mabuk. Namun, apakah lantas mereka sadar dengan yang mereka ucapkan ketika sholat??? Apakah lantas mereka mengerti bacaan sholat mereka??? Entahlah.

Coba saja tanyakan sendiri kepada mereka:

–          Sudahkah mereka mengerti do’a istiftah yang mereka baca?

–           Sudahkah mereka mengerti makna dari surat al-fatihah yang mereka baca?

–          Sudahkah mereka mengerti makna dari ayat-ayat al-qur’an yang mereka baca?

–          Sudahkah mereka mengerti zikir yang mereka baca ketika sujud?

–          Sudahkah mereka mengerti zikir ketika I’tidal?

–          Sudahkah mereka mengerti zikir ketika sujud?

–          Sudahkah mereka mengerti bacaan duduk di antara dua sujud?

–          Sudahkah…..? Sudahkah….?

Saudara-saudariku yang aku cintai karena Alloh…

Terkadang ada orang yang sholat, namun dia tidak mengerti sama sekali bacaan yang dia ucapkan. Ketika bertakbir “Alloohu Akbar!” dia tidak merasakan kebesaran Alloh dalam dirinya. Ketika membaca ayat-ayat tentang Neraka, hatinya tidak merasa takut. Ketika membaca ayat-ayat tentang Surga, hatinya tidak merasa rindu. Ketika membaca do’a, hatinya tidak dipenuhi perasaan harap dan cemas.

Bahkan, yang lebih menyedihkan lagi, ada orang yang sholat namun dia tidak memperhatikan kualitas bacaannya. Dia tidak memperhatikan huruf-huruf yang dia ucapkan. Dia juga tidak memperhatikan panjang pendek bacaanya. Padahal panjang pendek bacaan, bisa mengubah arti yang sangat jauh.

Pernah ada seorang imam masjid yang dalam sholatnya selalu membaca surat Adh-Dhuha. Namun pada ayat kelima dia selalu membaca begini.

ﻭﻻ ﺳﻮﻑ ﻳﻌﻄﻴﻚ ﺭﺑﻚ ﻓﺘﺮﺿﻰ

Padahal yang benar:

Tahukah engkau wahai saudaraku, apa beda keduanya?

Yang pertama: Dan TIDAKLAH, kelak Tuhanmu memberikan karunia-Nya kepada, sehingga engkau menjadi puas.

Yang kedua: Dan SUNGGUH, kelak Tuhanmu memberikan karunia-Nya kepada, sehingga engkau menjadi puas.

Perhatikanlah!!! Jauh sekali bedanya bukan???

Ada juga orang yang membaca surat al-Kafirun ayat ke-2 begini:

ﻷﻋﺒﺪ ﻣﺎ ﺗﻌﺒﺪﻭﻥ

Padahal yang benar:

Apa bedanya???

Yang pertanya: Aku SUNGGUH akan menyembah apa yang kalian sembah.

Yang kedua: Aku TIDAK akan menyembah apa yang kalian sembah.

Sungguh jauh antara timur dan barat!

Demikianlah wahai saudaraku….

Engkau tentu kini sudah merasakan betapa pentingnya belajar bahasa Arab, bukan? Dengan memahami bahasa Arab, kita akan bisa mengerti bacaan sholat kita. Dengan mengerti bahasa Arab, kita akan terhindar dari kesalahan-kesalahan seperti di atas tadi.

Saudaraku yang aku cintai karena Alloh….

Mengerti bacaan sholat merupakan perkara yang sangat ditekankan. Sehingga Rosululloh memerintahkan orang yang mengantuk untuk tidur terlebih dahulu sebelum sholat. Tujuannya apa? Agar dia bisa faham dengan bacaan yang dia ucapkan ketika sholat.

Rosululloh shollallahu ‘alaihi wa sallam:

“Apabila salah seorang dari kalian mengantuk ketika sholat, maka tidurlah terlebih dahulu hingga ia faham dengan apa yang dia baca.” (HR. Al-Bukhori:120)

Nah, yang  jadi pertanyaan sekarang adalah:

Sudahkah kita mengerti bacaan sholat kita???

Kalau “BELUM”, sampai kapan kita akan menjadi seperti orang yang mabuk???

(Bersambung ke risalah berikutnya: Pemeriksaan Pertama)

 

Kenapa Kita Perlu Belajar Bahasa Arab (bag-2)

Pemeriksaan Pertama

Saudara-saudariku yang aku cintai karena Alloh…

Misalnya ada sebuah sekolah. Kemudian pihak sekolah memberi peraturan begini: Setiap senin akan diadakan pemeriksaan pakaian, rambut, kuku, dll. Namun yang pertama kali akan diperiksa adalah pakaian. Jika pakaian bersih dan rapih, maka boleh langsung masuk kelas.

Kira-kira, kalau engkau yang jadi pelajar yang bersekolah di sekolah itu, apa yang akan engkau lakukan? Bagaimana sikapmu terhadap peraturan ini?

Jelas! Sebagai seorang pelajar yang cerdas engaku tentu akan memberi perhatian besar terhadap kerapihan pakaianmu setiap senin. Engkau tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk berpakaian rapih serapih-rapihnya agar bisa lolos dalam pemeriksaan.

Lho, lalu apa hubungannya dengan bahasa Arab?

Begini. Rosululloh shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka akan baiklah seluruh amalnya. Namun jika sholatnya rusak, maka akan rusaklah seluruh amalnya.” (HR. Ath-Thabrani; dishahihkan oleh Al-Albani)

Seorang muslim yang cerdas ketika mengetahui hal ini, dia tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki sholatnya. Dia tentu akan melakukan sholat sebagus mungkin selama hidup di dunia agar bisa selamat  pada hari pemeriksaan kelak.

Saudaraku yang aku cintai karena Alloh…

Ketahuilah bahwa salah satu ciri sholat yang baik adalah sholat yang dikerjakan dengan khusyuk Dan ketahuilah bahwa khusyuk dalam sholat hukumnya wajib. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata,”Dan menunjukkan atas wajibnya khusyuk adalah firman Alloh:

”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.”(QS. Al-Mukminun:1-2)”. (Al-Fatawa:22/254)

Lalu, apa yang dimaksud dengan sholat yang khusyuk?

Imam Ibnu Katsir rohimahulloh mengatakan,”Khusyuk adalah tenang, tenteram, dan perendahan diri. Yang mendorong berbuat demikian karena takut kepada Alloh dan pengawasannya.” (Tafsir Ibnu Katsir:6/414)

Al-Hafizh Ibnu Rojab rohimahulloh berkata: “Asalnya khusyuk adalah lembutnya hati, tenang, tunduk dan perasaan butuh kepada-Nya. Apabila hati telah khusyuk, maka seluruh anggota badan akan mengikutinya, karena anggota badan mengikuti hati.” (Al-Khusyuk fis sholat, hal. 10, Ibnu Rojab)

Dari penjelasan para ulama ini, kita mengetahui bahwa khusyuk bukan hanya tergambar dari anggota badan, bukan sekedar tenang dan diam yang dibuat-buat!! Atau bertingkah laku seperti orang yang khusyuk namun hatinya kosong dan tidak tunduk kepada Alloh ‘Azza wa jalla.” (Idem, hal.11)

Karena khusyuk dalam sholat hukumnya wajib, maka kita harus berusaha melakukan sholat kita sehari-hari dengan penuh kekhusyukan. Dan salah satu sarana untuk bisa khusyuk adalah dengan memahami dan menghayati bacaan sholat yang kita ucapkan. Sebab, dalam bacaan sholat, banyak hal yang bisa membuat hati kita semakin tunduk kepada Alloh.

Namun saudaraku…

Mungkinkah kita bisa menghayati bacaan sholat kita jika kita tidak mengerti bahasa Arab???

Mungkinkah kita bisa menghayati ayat-ayat al-qur’an yang kita baca jika kita tidak mengerti bahasa Arab???

Mungkinkah kita bisa menghayati zikir dan do’a yang kita baca alam sholat jika kita tidak mengerti bahasa Arab???

Saudaraku…

Kita tentu sering mendengar firman Alloh subhanahu wa ta’ala :

“Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (QS. Al-ankabut [29]:45)

Barangkali timbul pertanyaan: Kenapa banyak orang Islam yang sholat, namun mereka masih suka berbuat dosa dan pelanggaran???

Bisa kita katakan bahwa hal ini disebabkan mereka tidak khusyuk dalam sholatnya. Sebab, jika sholat mereka khusyuk, niscaya akan tercermin dari tingkah laku mereka sehari-hari.

“Ketahuilah, khusyuk tempatnya di dalam hati yang membuahkan pada amalan anggota badan. Barangsiapa yang hatinya khusyuk, akan tercermin dari anggota badanya. Hatinya akan tunduk kepada Alloh ‘azza wa jalla, terhadap perintah-Nya, menerima dan lapang dada dalam menjalankan hukum yang telah tetap dalam agama. Hatinya tenang dan lapang dalam menerima takdir Alloh ‘Azza wa jalla, tidak benci dan tidak mengikuti hawa nafsu. Sehingga secara otomatis amalan lahiriahnya juga akan menjadi baik, karena hatinya sudah khusyuk dan tunduk keapada Alloh ‘azza wa jalla.” (Madarijus Salikin:2/10)

Akan tetapi saudaraku…

Bagaimana mungkin kita akan khusyuk dalam sholat kalau bacaan sholat saja kita tidak ngerti???

Jadi intinya, jika kita ingin amalan kita baik, maka kita harus perbaiki sholat kita. Jika kita ingin sholat kita baik, kita harus khusyuk dalam sholat. Jika kita ingin sholat kita khusyuk, kita harus mengerti dan menghayati bacaan sholat kita. Jika kita ingin bisa mengerti dan menghayati bacaan sholat kita, maka kita harus mengerti bahasa Arab!

(Bersambung)

Kenapa Kita Perlu Belajar Bahasa Arab (bag-3)

Karena Alloh memerintahkan kita

Saudara-saudariku yang aku cintai karena Alloh…

Kita diperintahkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala untuk mentadaburi al-Qur’an. Alloh Subhanahu wa Ta’a berfirman:

 “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran, ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).

Namun kita tidak akan mungkin bisa mentadaburi al-Qur’an secara sempurna tanpa kita mengerti bahasa Arab. Sebab al-Qur’an diturunkan dengan berbahasa Arab. Karena mentadaburi al-Qur’an hukumnya wajib, sedangkan kita tidak bisa mentadaburi al-Qur’an dengan sempurna tanpa belajar bahasa Arab, maka belajar bahasa Arab hukumnya menjadi wajib.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata, “Bahasa Arab itu sendiri adalah termasuk dari agama, sedangkan mempelajarinya adalah wajib, karena memahami al-Qur’an dan as-Sunnah itu wajib. Tidaklah seseorang bisa memahami keduanya kecuali dengan bahasa Arab. Dan tidaklah kewajiban itu sempurna kecuali dengannya maka ia (belajar bahasa Arab) menjadi wajib. Kemudian diantaranya ada yang fardhu ‘ain dalam mempelajarinya dan adakalanya fardhu kifayah.” (Iqtidho, Ibnu Taimiyah: 1/527)

Barangkali ada yang berkata begini: Bukankah sekarang kitab al-Qur’an sudah diterjemahkan? Apakah tidak cukup bagi kita untuk memahaminya hanya dengan membaca terjemahannya saja?

Memang, kita harus bersyukur karena sekarang ini al-Qur’an sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga bisa kita jadikan sarana untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an. Namun hal ini belumlah mencukupi. Kenapa?

Ada beberapa alasan, diantaranya: Tidak semua ayat al-Qur’an bisa diterjemahkan secara sempurna ke dalam bahasa Indonesia. Terkadang ada dua kata yang berbeda dalam bahasa Arab atau dua susunan kalimat yang berbeda, namun diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia. Padahal kedua kata atau kedua kalimat ini memiliki maksud yang berbeda. Ditambah lagi bahasa al-Qur’an adalah bahasa yang tinggi dan indah yang terkadang sulit untuk dicari padanannya dalam bahasa selainnya. Sehingga untuk merasakan ketinggian dan keindahan itu, mau tidak mau kita harus mengerti bahasa Arab terlebih dahulu.

Coba perhatikan contoh-contoh berikut!

“Dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang ISTERIku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera”, (QS. Maryam: 5)

 “Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan kami jadikan ISTERInya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami”.(QS. Al-Anbiya:90)

Perhatikan! Pada ayat pertama Alloh Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kata “Imro-ah”, sedangkan pada ayat kedua Alloh Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kata “Zauj”. Namun kedua kata yang berbeda ini diterjemahkan sama, yaitu “istri”.

Contoh lain lagi.

“Dan menjadi kosonglah HATI ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak kami teguhkan HATInya, supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Alloh)”. (QS. Al-Qoshosh: 10)

Perhatikan! “Fuad” dan “Qolb” sama-sama diterjemahkan “hati”.

Contoh lain lagi.

“Tunjukilah kami JALAN YANG LURUS”. (QS. Al-Fatihah:6)

“Dan pasti kami tunjuki mereka kepada JALAN YANG LURUS”. (QS. An-Nisa:68)

Perhatikan! Jalan yang lurus pada ayat pertama tertulis dengan “alif-lam”, sedangkan pada ayat kedua “tanpa alif-lam”

Contoh lain lagi.

 “Sesungguhnya Alloh menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia MENGELUARKAN yang hidup dari yang mati dan MENGELUARKAN yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Alloh, maka mengapa kamu masih berpaling?”. (QS. Al-An’am: 95)

Perhatikan! Kata kerja “yukhriju” dan kata benda “mukhriju” diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia, yaitu “mengeluarkan”.

Contoh lain lagi.

“Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Ali-Imron:153)

“Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Ali-Imron:180)

Perhatikan! Dua ayat di atas memiliki bentuk susunan kalimat yang berbeda, namun diterjemahkan sama dalam bahasa Indonesia.

Nah, kalau kita cuma mengandalkan terjemahan, kita tentu tidak akan bisa merasakan perbedaan ini. Sehingga kita tidak mungkin bisa mentadaburi ayat-ayat al-Qur’an secara sempurna. Padahal Alloh Subhanahu wa Ta’ala menggunakan kata-kata atau kalimat yang berbeda tentunya ada “sesuatu” di dalamnya. Dan kita tidak akan bisa merasakan “sesuatu” itu jika kita tidak mengerti bahasa Arab. Jadi intinya, kalau kita belum bisa bahasa Arab, kita tidak akan bisa merasakan kedahsyatan ayat-ayat Al-Qur’an.  Padahal kita semua tentu tahu bahwa Al-Qur’an adalah mukjizat. Al-Qur’an memiliki ketinggian dan keindahan bahasa yang membuat orang-orang Arab dahulu terkagum-kagum mendengarnya. Bahkan banyak diantara mereka yang kemudian masuk Islam gara-gara mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Alloh….

“Jika sesuatu itu memiliki keutamaan, bukankan dia pantas untuk diperebutkan? Tentu saja! Nah, demikianlah bahasa Arab. Sebuah bahasa yang telah Alloh jadikan sebagai bahasa Al-Qur’an, kitab paling agung dan senantiasa dijaga oleh-Nya ‘Azza wa Jalla sampai kiamat. Dengan demikian, bahasa manakah yang lebih mulia dan lebih utama daripadanya?

Jika seseorang mampu berpayah-payah dalam mempelajari bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, atau yang lainnya demi dunia, maka marilah kita bersikap yang jauh lebih baik daripada itu terhadap bahasa Arab. Jika seseorang rela mengeluarkan banyak uang agar sampai ke level bahasa asing yang paling mahir, maka marilah kita bersikap yang jauh lebih baik daripada itu terhadap bahasa Arab”. (Dikutip dari tulisan Ummul Hasan dalam http://muslimah.or.id)

Saudaraku yang dimuliakan Alloh…

Sudahkah kita merenungi ayat-ayat al-Qur’an? Sudahkah kita mengerti dengan ayat-ayat al-Qur’an yang kita baca? Ataukah hati kita terkunci?

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al-Quran, ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).

One Response to Kenapa Kita Perlu Belajar Bahasa Arab?

  1. sakiinah says:

    Assalamu’alaikum..

    Minta izin copas..

    jazakallah khoir.. sukron

    wassalamu’alaikum..

Leave a comment