MENGENAL HURUF QOD (قد) LEBIH DEKAT

nahwu shorofSebagaimana telah kita ketahui di dalam pelajaran ILMU NAHWU tingkat dasar, bahwa QOD adalah termasuk CIRI-CIRI FI’IL. Jadi, jika kita mendapati huruf QOD di dalam sebuah kalimat, maka kita akan datapi FI’IL berada di depannya (Silakan lihat contoh-contoh yang nanti akan diberikan).

 

Namun, huruf QOD hanya masuk pada FI’IL MADHI & FI’IL MUDHORE. Dan huruf QOD ini memiliki beberapa makna. Berikut ini penjelasan ringkasnya:

 

>>> UNTUK PELAJAR TINGKAT PEMULA

 

Untuk PELAJAR TINGKAT PEMULA, cukup difahami baik-baik bahwa:

 

  • Jika huruf QOD bertemu FI’IL MADHI biasa diterjemahkan SUNGGUH.

 

قد ذهب زيد إلى المدرسة

 “Sungguh Zaid telah pergi ke sekolah”

 

  • Jika huruf QOD bertemu FI’IL MUDHORE biasa diterjemahkan KADANG-KADANG.

 

قد يذهب زيد إلى السوق

 “Kadang-kadang Zaid pergi ke pasar”

 

Insya Allah penjelasan ini mencukupi untuk memudahkan jalan dalam belajar ilmu nahwu tingkat dasar.

 

 

>>> UNTUK PELAJAR TINGKAT LANJUTAN

Untuk PELAJAR TINGKAT LANJUTAN, perlu diketahui bahwa:

 

  1. Jika huruf QOD bertemu FI’IL MADHI, maka bisa bermakna:

 

  • PENEGASAN

 

قد أفلح المؤمنون

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Mu’minuun [23]:1)

 

  • KEDEKATAN WAKTU

Contoh:

 

قد قامت الصلاة

“Sholat sebentar lagi akan berdiri (dilaksanakan)”

 

Jika sebelum matahari tenggelam kita berkata “قد غربت الشمس”, maka maknanya adalah “Sungguh sebentar lagi matahari tenggelam”. Namun, jika kita mengucapkannya di malam hari, maka huruf QOD di sini maknanya adalah PENEGASAN. Kita bisa terjemahkan “Sungguh matahari telah tenggelam”.

 

 

  1. Jika huruf QOD bertemu FI’IL MUDHORE, maka bisa bermakna:

 

  • SEDIKIT (KADANG-KADANG)

 

قد صدق الكذوب

“Orang yang biasa berbohong terkadang berkata jujur”

 

  • BANYAK (SERING)

 

قد يفعل التقي الخير

“Orang yang bertakwa sering melakukan kebaikan”

 

  • PENEGASAN (SUNGGUH)

 

قد يعلم الله المعوقين منكم

“Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang menghalangi di antara kamu…”. (QS. Al-Ahzab [33]: 18)

 

Cara membedakannya ialah dengan memahami konteks kalimatnya.

 

Wallahu a’lam.

 

 

REFERENSI:

At-Ta’liqoot Al-Jaliyyah karya Abu Anas, hal. 79.

 

 

 

 

Leave a comment